TahapTahap dan Tugas Perkembangan Anak Menurut Robert J. Havigurst_ Robert James Havighurst dari Universitas Chicago mulai mengembangkan konsep developmental task (tugas perkembangan) pada tahun 1940an, yang menggabungkan antara dorongan tumbuh / berkembang sesuai dengan kecepatan pertumbuhannya denga tantangan dan kesempatan yang diberikan oleh lingkungannya. 1. LATAR BELAKANG Pada setiap perkembangan kehidupan manusia, individu itu dituntut untuk menguasai kemampuan berperilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangannya berhasil dan normal. Jika pada fase itu individu tidak mempunyai kemampuan berperilaku sepatutnya, sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya maka dianggap individu itu mengalami kelambatan perkembangannya, atau penyimpangan perkembangan. Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hanya penting untuk fase perkembangan dimana tugas-tugas perkembangan itu seharusnya muncul, tetapi juga penting untuk pencapaian tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Demikian juga tugas-tugas perkembangan pada fase dewasa, dapat tercapai dengan sempurna, jika tugas pada periode remaja tercapai dengan sempurna pula, sebaliknya jika pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan individu tidak sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan individu tidak sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya cendrung tidak sukses. Jika tugas-tugas perkembangan setiap fase perkembangan kehidupan manusia berhasil atau sukses dicapai, maka individu ini akan mengalami perasaan bahagia dan menjalani kehidupan dengan perasaan sukses baik secara emosional, intelektual, dan moral. 2. IDENTIFIKASI MASALAH Adapun identifikasi masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut 1. Apakah yang dimaksud dengan tahap perkembangan manusia? 2. Apakah tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak/anak? 3. Apakah tugas perkembangan masa remaja? 4. Apakah tugas perkembangan masa dewasa? 5. Apakah Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran? BAB II KAJIAN TEORI 1. Tahap perkembangan manusia Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri melalui dua fase,yaitu Tugasperkembangan remaja Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa Mencapai kematangan berprilaku etis Mencapai kematangan emosi Mencapai kematangan intelektual Memiliki kesadaran tanggung jawab social Mencapai kematangan perkembangan pribadi Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya Memiliki kemandirian perilaku ekonomis Mencapai kematangan dalam pilihan karir Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga (remaja akhir) 4.
FASE TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN TAHAP PERKEMBANGAN Tahap PerkembanganTahap perkembangan merupakan pembagian tahap rentang kehidupan dari lahir sampai pra lahir mulai konsepsi dan berlangsungnya 280 hariMasa bayi 0 – 2 tahunMasa anak 2 -12 tahun dibagi menjadi masa anak awal 2- 6 tahun dan masa anak akhir 6 – 12 tahunMasa remaja 12- 21 tahun, dibagi menjadi masa remaja awal kira – kira 12 – 15 tahunmasa remaja tengah 15 – 18 tahun dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun.Masa dewasa 21 tahun – selanjutnya dibagi menjadi masa dewasa awal 21-40 tahun, masa dewasa madya 40 – 65 tahun dan masa dewasa akhir/lanjut usia 65 tahun ke atasTUGAS PERKEMBANGANSuatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu Berhasil dituntaskan membawa kebahagiaanGagal, ketidakbahagiaan, penolakan masyarakat & kesulitan dalam menuntaskan tugas perkembangan tugas perkembanganPetunjuk bagi individu untuk mengetahui harapan masyarakat dari mereka pada usia–usia motivasi kepada individu untuk melakukan tugas tenteng hal – hal yang akan dihadapi dan tindakannya yang diharapkan muncul dari individu tersebut di tingkat perkembangan munculnya tugas perkembangan Kematangan fisik belajar berjalan karena kematangan otot kaki, belajar bergaul dengan lawan jenis karena kematangan organ seksualTuntutan masyarakat Belajar membaca, menulis, berhitung,berorganisasiTuntutan dari dorongan & cita-cita individu sendiri memilih pekerjaan, memilih teman hidup Tuntutan norma agama taat beribadah,berbuat baik kepada sesama manusiaBahaya potensial berkaitan dengan tugas perkembanganAdanya harapan yang kurang tepat baik dari individu sendiri maupun dari tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas perkembangan menguasai tugas perkembangan karena dapat memunculkan ketegangan pada individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembanganYang menghambat Kelambatan tingkat perkembangan,fisik/mentalKesehatan buruk energi rendahCacat tubuh yang menggangguTidak ada kesempatan untuk belajarTidak ada bimbingan untuk belajarTidak ada motivasi untuk belajarRasa takut untuk berbedaYang membantuKekuatan dan energi diatas rata-rataPerkembangan fisik yang dipercepatKecerdasan diatas rata-rataLingkungan memberi kesempatan untuk belajarBimbingan belajar orang tua dan guruMotivasi kuat untuk belajarKreativitas kuat untuk belajarTugas perkembangan masa bayi & awal masa anak-anak 0-6 thBelajar berjalan 9-15 bulan—tulang, otot, susunan syaraf matang untuk berjalanBelajar memakan makanan padat sistem alat pencernaan & alat pengunyah telah matangBelajar berbicaraBelajar buang air kecil dan buang air besarBelajar mengenal perbedaan jenis kelamin melalui pengamatan terhadap tingkah laku, bentuk fisik, pakaian yan berbedaMencapai kestabilan jasmaniah fisiologis peka perbedaan suhu temperatur bdn mdh berubah, perbedaan variasi makanan yang diberikan berpengaruh pada kadar garam & gula dalam darah & air dalam tubuhMembentuk konsep sederhana kenyataan sosial, dan alam melihat dunia komplek & membingungkan, perlu kematangan syaraf, pengalaman & bimbingan orang tuaBelajar mengadakan hub emosional dengan orang tua, saudara & orang lain cara yang didapat dari belajar mengadakan hubungan emosional, menentukan sikapnya dikemudian hariBelajar mengadakan hubungan baik & buruk yang berarti mengembangkan kata hati.dipengaruhi pendidikan yang diperolehnyaTugas perkembangan pada akhir masa anak usia 6-12Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan membentuk sikap yang sehat pada dirinya sendiri sebagai makhluk biologisBelajar bergaul dengan teman-temannya sebayaBelajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelaminBelajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitungBelajar menggambar konsep sendiriMengembangkan kata hatiTugas memperoleh kebebasan yang bersifat pribadiMengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembagaTugas Perkembangan Remaja Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektifMengembangkan hubungan baru yg lebih matang dengan teman sebaya baik laki – laki maupun perempuanMencapai peran sosial pria dan wanitaMecapai perilaku sosial yang bertanggung jawabMencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa karirMempersiapakan perkawinan dan keluargaMempunyai perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku yag Perkembangan Masa dewasa awalMenemukan relasi dengan teman sebayaMenyesuaikan diri degan peran sosial secara luwesMulai bekerjaMemilih pasagan hidup dan membentuk keluargaBelajar hidup sebagai suami/istriMengasuh aak dan mengelola keluargaBertanggung jawab sebagai warga egara yang baikMencari kelompok sosial yang sesuai/menyenangkanTugas perkembangan masa dewasa madyaMenerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan remaja menjadi dewasa yang bertanggung jawab da bahagiaMenghargai pasangan sebagai persoMencapai prestasi dalam karirMengembangkan kegiatan waktu senggang yang sesuaiMencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara perkembangan dewasa akhir/lanjut usiaMenyesuaikan dengan kekuatan fisik dan kesehatan yang menurunPenyesuaian degan masa pensiunPenyesuaian degan kematian pasangan hidupMembina hubungan dengan orang – orang yang seusiaMenyesuaikan diri dengan peran sosial secara tidak dicapainya tugas perkembangan Agar perkembangan berlangsung dengan optimal, setiap individu harus berusaha mencapai tugas perkembangannya. Namun adakalanya tugas perkembangan ttt tdk dapat 1980 menjelaskan akan berefek padaPenilaian yg kurang menyenangkan dari lingkungan sosialnya, yaitu dianggap kurang atau belum matang yg dpt mempengaruhi konsep diri yg kurang untuk penguasaan tugas perkembangan berikutnya menjadi tidak adekuat shg indiv dpt tertinggal terus dari klp sebayanya, yg makin memperkuat penilaian lingkungan bahwa dirinya belum matang. Materi PPT Fase Tahap dan Tugas Perkembangan
menjalankantugas dengan baik dan ben ar. Direksi harus mampu diperlukan untuk memperbarui SIA lama agar sesuai dengan perkembangan yang ada termasuk. Dalam tahap penyebaran ini, SIA yang
100% found this document useful 4 votes4K views7 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes4K views7 pagesTahap-Tahap Dan Tugas-Tugas PerkembanganJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Hormonini memiliki tugas mengontrol dan meregulasi berbagai fungsi organ di dalam tubuh. Meskipun pada umumnya hanya dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak, Tahap-Tahap · Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan. Pertumbuhan tanaman diawali dengan tahap pertumbuhan awal. Pada tahapan ini biji melakukan imbibisi (penyerapan air), air

TAHAP – TAHAP DAN TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN 1. Tahap Perkembangan Manusia Tahap-tahap perkembangan pada manusia terjadi melalui dua fase, yaitu fase embrionik dalam kandungan/sebelum dilahirkan dan fase pasca embrionik setelah dilahirkan. Fase Embrionik dalam Kandungan/sebelum Dilahirkan Perkembangan pada manusia pada fase embrionik diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan ibu dengan sel sperma yang berasal dari pria ayah. Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari. Perkembangan janin selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan. 1. Trimester Pertama Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya. 2. Trimester Kedua Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif. 3. Trimester Ketiga Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi. Fase Pasca Embrionik setelah Dilahirkan - Tahap-tahap Perkembangan pada Manusia Balita Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI air susu ibu. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anakanak. Pada saat usia masuk sekolah sekitar usia 5 tahun Anak-anak Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu. Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain. Remaja Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki. Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun sehingga suara menjadi besar, tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma mimpi basah. Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium pada perempuan dan testosteron yang dihasilkan testis pada anak laki-laki. Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi. Dewasa Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi. Masa Tua Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun. Bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas seperti biasanya. Beberapa tugas perkembangan masa kanak-kanak, yaitu Toilet training Hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial baik waktu maupun tempatnya. Toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati- hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. 2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan yang lain dan melalui latihan-latihan mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak perempuan. Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusia dan usaha kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan seks yang lain. Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah labil jika dibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin. Oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan-perubahan itu, akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-kenyataan yang bersifat sosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir anak mengalami kehancuran-kehancuran dan ketidakkeruan dalam dunianya. Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda dan membuat generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat, binatang, manusia. Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang lain, sanak saudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak dinyatakan sedang belajar mencari pengalaman dari orang lain;interaksi anak dengan orang lain menjadikannya mampu meniru dan dapat mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya. Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata hati hati nurani. Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak dapat hidup dalam masyarakat anak harus mengetahui apa yang benar dan yang salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anak harus mengetahui jika berbuat salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jika berbuat baik akan mendapat respon berupa pujian. Selain tugas-tugas perkembangan di atas, terdapat tugas perkembangan yang bersifat biososial pada masa kanak- kanak meliputi Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan. Belajar kesadaran Masa kanak-kanak mempunyai beberapa tugas perkembangan yaitu Belajar memakan makanan padat Belajar berjalan Belajar bebahasa/berbicara Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya Mempersiapkan diri untuk membaca Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada awal masa kanak-kanak, yaitu 1. Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi, seperti uruf mati “z”, “w”, “d”, “s” dan “g” dan kombinasi huruf mati “sy”, “ng”, “kh”. Mendengarkan radio dan televisi dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata yang benar. Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Dalam menambah kosa kata anak-anak muda belajar kata-kata umum seperti “baik” dan “buruk”, “memberi” dan “menerima” dan juga banyak kata-kata dengan pengunaan khusus seperti bilangan dan nama-nama warna. Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata sudah mulai disusun oleh anak usia dua tahun dan biasanya oleh anak usia tiga tahun. Kalimat ini banyak yang tidak lengkap terutama terdiri dari kata benda dan kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung. Sesudah usia tiga tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari enam sampai delapan kata. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mencari jati dirinya yang dapat menjawab siapa dirinya, bagaimana orang lain menilai dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orang di sekelilingnya. Mereka akan diombang-ambing perasaan antara masih anak-anak, tetapi mereka merasa sudah dewasa. Mereka akan mencari keseimbangan dengan memainkan beberapa peran yang dianggapnya baik. Pada umumnya kesadaran identitas anak akan berkembang dari penilaian oleh kelompoknya, orang tuanya, dan oleh dirinya sendiri Erickson. Dalam perkembangan moralnya, mereka mulai mengenal nilai-nilai rohani, seperti nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, keindahan dan ketuhanan. Havighurst Kimmel, 1995 15 menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut. Tugas-tugas perkembangan seorang remaja menurut Havighurst adalah sebagai berikut • Mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih matang antara lawan jenis yan seusia. • Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. • Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. • Mengharapakan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. • Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. • Mempersiapkan karir ekonomi. • Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. • Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan utnuk berperilkau dan mengembangkan ideologi. Seorang remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam tiga tahap secara berurutan Kimmel, 1995 16. Tahap yang pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya. Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas. Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik. Pada remaja sering terjadi hal-hal berikut ini • Kegelisahan keadaan yang tidak tenang menguasai diri sendiri. Mereka punya banyak keinginan yang tidak selalu dapat dipenuhi. Di satu pihak ingin mencari pengalaman, namun merasa dirinya belum mampu melakukan berbagai hal. • Pertentangan pertentangan-pertentangan yang terjadi menimbulkan kebingungan bagi dirinya maupun orang lain. • Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Seperti merokok, bersolek, dsb. • Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas. • Menghayal dan berfantasi dan aktivitas berkelompok. Demikianlah, penjelasan mengenai tugas-tugas perkembangan remaja sebagai satu bagian dalam memahami remaja sebagai suatu masa transisi. Diharapkan, pada saat ini kita telah sampai pada pemahaman bahwa sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi yang menjembatani masa kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Macam transisi yang berbeda akan membawa pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang mengalaminya. Demikian pula dengan bagaimana cara kita melihat transisi tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita dapat memahami apa yang dialami dan dirasakan oleh remaja. Selanjutnya, kita akan melihat perubahan dan perkembangan apa yang dialami oleh individu selama masa remajanya. Apabila mengalami kegagalan pada masa ini, jika tanpa kompensasi dalam berbagai bidang seperti olahraga, kesenian, bela diri atau berorganisasi, akan timbul pelarian atau agresi dengan kekerasan ganja, merokok, judi, mencuri, menodong, ngebut di jalanan, bahkan memperkosa. Kegagalan inilah yang dialami oleh karyo. Kurangnya perhatian dari orang di sekelilingnya yang mengarahkan pelarian Karyo pada hal yang negative. Sebaliknya, Zaenab mampu menyalurkan pelariannya dengan mesgisi waktu luangnya pada hal-hal yang positif yang mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang. Semua individu, dalam rentang kehidupannya, memiliki tugas dan peran tersendiri. melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya. Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa, tugas perkembangan pada masa dewasa menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak, akibatnya, hanya sedikit anak lak-laki yang mampu dan hanya anak perempuanlah yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apa lagi mereka yang matangnya terlambat. Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namaun, hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan ketrampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam pelbagai aktifitas ekstra kurikuler menguasai praktek yang demikian ini, namun mereka yang tidak aktif karena harus bekerja setelah sekolah atau karena tidak diterima oleh teman-teman, akhirnya mereka tidak memperoleh kesempatan ini. Menurut Hurlock 1991 tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai berikut Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya. Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa. Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. Berusaha mencapai kemandirian emosional. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi. Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat. Berusaha memahami dan mengintemalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua. Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini sangat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yakni fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif tingkat ini akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan ini, remaja memeriukan kemampuan kreatif. Kemampuan kreatjf ini banyak diwamai oleh perkembangan kognitif remaja. 4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa a. Dewasa Awal Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya. Hurlock 1990 mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda young ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock 1999, orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik physically trantition transisi secara intelektual cognitive trantition, serta transisi peran sosial social role trantition. Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Menurut Havighurst dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001 tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Hurlock 1993 dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Ciri Perkembangan Dewasa Awal Dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson dalam Mappiare 17 terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai berikut Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan pribadi. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya. Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain. Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan. Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah Usia reproduktif Reproductive Age. Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu. Usia memantapkan letak kedudukan Setting down age. Dengan pemantapan kedudukan settle down, seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Usia Banyak Masalah Problem age. Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya. Usia tegang dalam hal emosi emostional tension. Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan. Masa keterasingan sosial. Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan Erikson34. Masa komitmen. Mengenai komitmen, Bardwick dalam Hurlock250 mengatakan “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian Jika anda menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar”. Masa Ketergantungan. Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka. Masa perubahan nilai. Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa. Masa Kreatif. Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembangan dewasa awal menurut Havighurst 1953, telah mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut Memilih teman bergaul sebagai calon suami atau istri. Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis seksual sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Dia mencari pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan biologis. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda. Belajar hidup bersama dengan suami istri. Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu saandungan yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada perceraian. Ini lebih banyak diakibatkan oleh ketidak siapan atau ketidak dewasaan dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 20 tahun 20 – 40 dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA SMU-Sekolah Menengah Umum, akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah me­nyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Belajar mengasuh anak-anak. Mengelolah rumah tangga. Setelah menjadi pernikahan, dia akan berusaha mengelolah rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain. Mulai bekerja dalam suatu jabatan. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka ber­upaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak {baik, mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak memadai, mereka akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya atau kelompok yang lebih tua untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya. Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layak. Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti 1 mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri, 2 mem-bayar pajak pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan, 3 menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan 4 mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama rnisalnya hidup sendiri/selibat, mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa dewasa awal ditandai juga dengan membntuk kelompok-kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah membentuk ikatan sesuai dengan profesi dan keahlian. Perkembangan Dewasa Akhir A. Ciri-Ciri dewasa usia lanjut Menurut Hurlock 1980380 bahwa ciri-ciri usia lanjut lebih cenderung menuju dan emmbawa kepada penyesuaian diri yang buruk daripada yang baik, dan pada kesengsaraan daripada kebahagiaan, oleh karena itu memasuki usia lanjut lebih ditakuti dibandingkan dengan memasuki usia dewasa madya. Beberapa ciri yang dikemukakan Hurlock diantaranya adalah 1. Terjadinya periode kemunduran pada usia lanjut 2. Pada saat memasuki usia lanjut, kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan atau disebut dengan “senescene”, dimana seseorang akan menjadi tua pada usia limapuluhan atau tidak sampai pada awal atau akhir usia enampuluhan. Penyebab fisik dari kemunduran ini adalah perubahan pada sel-sel tubuh yang juga ikut menua. Kemunduran ini juga terjadi pada faktor psikologis, sikap yang tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan umumnya dapat membawa seseorang pada keadaan uzur atau menua. Hal ini juga akan sangat berkaitan dengan motivasi. Orang yang motivasinya untuk hidup lemah maka akan cepat mengalami penuaan sebaliknya yang memiliki motivasi kuat akan mengalami perubahan fisik yang lambat. 3. Perbedaan individual pada efek menua Proses menua akan mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh karena mereka mempunyai sifat-sifat bawaan yang berbeda-beda, sosio-ekonomi yang berbeda-beda dan latar pendidikan yang berbeda. Perbedaan juga akan terjadi pada pria dan wanita. Perbedaan proses tersebut akan membuat antara satu orang dengan yang lain menyikapi proses menua dengan cara berbeda dalam waktu yang sama 4. Usia dini yang dinilai dengan kriteria yang berbeda Banyak orang usia dewasa akhir melakukan segala apa yang dapat mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan memakai pakaian orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda. Dengan cara demikian banyak orang dewasa akhir yang menyamarkan dan membuat ilusi mereka belum lanjut usia. D. Tugas-tugas perkembangan orang lanjut usia Orang dewasa akhir yang berkembang dengan baik mampu menampilkan kemempuan-kemampuan berikut a. Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal dihari tua. b. Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan. c. Membina kehidupan rutin yang menyenangkan. d. Saling merawat sebagai suami istri. e. Mampu menghadapi kehilangan pasangan dengan sikap positif mejadi janda atau duda f. Memelihara sanak saudara yang sudah tua. g. Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu. h. Mengembangkan minat dan perhatian terhadap orang lain diluar keluarga. i. Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi. 5. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam pembelajaran. Prinsip perkembangan yang perlu dipahami untuk dapat menyelenggarakan pendidikan berbasis pada perkembangan yaitu 1. Perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional merupakan domain yang saling berkaitan. Perkembangan dalam satu domain dapat mempengaruhi dan dipengaruhin oleh perkembangan pada domain lainnya. 2. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relative teratur dengan kemampuan keahlian dan pengetahuan yang terbentuk kemudian akan didasarkan pada keahlian, kemampuan dan pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya. Pengetahuan tentang perkembangan khas dalam rentang usia ini bisa menjadi kerangka umum untuk menjadi pedoman guru dalam mempersiapkan lingkungan belajar. 3. Variasi individual mengkarakterisasi perkambangan anak. Setiap anak adalah individu yang unik dan semua punya kekuatan, kebutuhan, dan minat masing-masing. Mengenali variasi individu ini merupakan aspek utama untuk menjadi guru yang kompeten. 4. Perkambangan dipebgaruhi oleh konteks social dan cultural yang beragam, guru perlu memahami bagaimana konteks sosiokultural seperti etnis, kemiskinan yang mempengaruhi perkembangan anak. Guru perlu mempelajari kultur mayoritas anak jika berbeda dari kulturnya sendiri. 5. Anak-anak adalah pembelajar aktif dan harus didorong untuk mengkonstruksi pemahaman dunia di sekitarnya. Anak-anak memberi kontribusi proses belajar mereka sendiri saat mereka berusaha untuk memberi makna atas pengalaman keseharian mereka. 6. Perkembangan akan meningkat jika anak diberi kesempatan untuk mempraktikkan keahlian baru dan jika anak merasakan tantangan diluar kemampuan mereka saat itu. 7. Anak-anak akan berkambang dengan amat baik dalam konteks komunitas dimana mereka aman dan dihargai kebutuhan fisiknya dipenuhi dan mereka merasa aman secara sikologis. Perkembangan Sosioemosional Perkembangan ini berhubungan dengan perkembangan diri, penghargaan diri. Perkembangan ini berhubungan dengan keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa harga diri pada anak adalah dengan menerapkan empat kunci untuk meningkatkan rasa harga diri yaitu 1. Mengidentifikasi penyebab rendah diri dan kompetensi penting bagi diri. Pada anak-anak yang diabaikan keluarga dukungan dari teman dan sekolah untuk meningkatkan kompetensinya akan meningkatkan harga diri anak. 2. Memberi dukungan emosional dan penerimaan social. Anak-anak yang berasal dari keluarga yang banyak menyalahkan anak, menghina anak, penilaian negative dapat dibantu dengan dukungan emosional ini. 3. Membantu anak mencapai tujuannya dan berprestasi. Perkembangan Fisik Guru perlu menyadari bahwa keadaan fisik dan semua perubahan-perubahan yang dialami siswa dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu memberi informasi kepada siswa tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya. Sejalan dengan ini guru juga perlu memperhatikan keadaan fisik ini dalam manajemen kelas. Dengan cara ini faktor-faktor fisik yang kemungkinan akan menghambat proses belajar siswa dapat dikendalikan sehinggatidak sampai berpengaruh secara meluas. Perkembangan Moral Merupakan tahap pertama perkembangan moral menurut teori Piaget yang terjadi kira-kira pada usia 4-7 tahun. Keadilan dan aturan-aturan dibayangkan sebagai sifat-sifat dunia yang tidak boleh berubah, yang lepas dari kendali manusia. Pemikir Heteronomous menilai kebenaran atau kebaikan perilaku dengan mempertimbangkan akibat dari perilaku itu, bukan maksud dari pelaku. Misal memecahkan 12 gelas secara tidak sengaja lebih buruk daripada memecahkan 1 gelas dengan sengaja, ketika mencoba mencuri sepotong kue. Pemikir Heteronomous yakin bahwa aturan tidak boleh berubah dan digugurkan oleh semua otoritas yang berkuasa. Ketika Piaget menyarankan agar aturan diganti dengan aturan baru dalam permainan kelereng, anak-anak kecil menolak. Mereka bersikeras bahwa aturan harus selalu sama dan tidak boleh diubah. Meyakini keadilan yang immanen, yaitu konsep bahwa bila suatu aturan dilanggar, hukuman akan dikenakan segera. Yakin bahwa pelanggaran dihubungkan secara otomatis dengan hukuman. Sumber

1 TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA Oleh : Lutfi Koto A. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Santrock 2. B. Tugas Perkembangan Manusia Menurut Havighurtst (1961 : 22) Tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada 3. 2. Tugas perkembangan masa remaja Menurut Laurance

89% found this document useful 9 votes10K views30 pagesOriginal TitleTahap-tahap PerkembanganCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?89% found this document useful 9 votes10K views30 pagesTahap-Tahap PerkembanganOriginal TitleTahap-tahap PerkembanganJump to Page You are on page 1of 30 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 18 to 27 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Masingmasing tahapan memiliki tugas perkembangan, tantangan dan peranan tersendiri. Apa saja tahapan dalam keluarga dan apa saja tugas perkembangan dalam keluarga yang harus dijalani? merangkum informasi lengkapnya untuk Anda. Simak selengkapnya di sini. Keluarga Baru Menikah 0% found this document useful 0 votes365 views11 pagesDescriptionPsikologi pendidikanOriginal TitleMakalah Tahap dan Tugas PerkembanganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes365 views11 pagesMakalah Tahap Dan Tugas PerkembanganOriginal TitleMakalah Tahap dan Tugas PerkembanganJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Seiringdengan amanat adanya perkembangan hukum nasional, ruang lingkup pendampingan yang dilakukan oleh PK semakin luas, yaitu sejak tahap pra adjudikasi

BAB I PENDAHULUAN BELAKANG Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan individu ,pencapaian tugas perkembangan yang sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya,sedangkan kegagalan pencapaian tugas-tugas perkembangan mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan selanjutnya. Selanjutnya Havighurst menjelaskan 9 tugas perkembangan yang seharusnya dicapai pada periode remaja,yaitu Menguasai kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya atau berbeda jenis kelamin. Kemampuan itu adalah kemampuan berfikir sosial positif,empiti,kontrol emosi, dan altruistik. Menguasai kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin Menerima keadaan fisik dan mempergunakannya secara efektif. Mencapai kemerdekaan dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi. Memiliki kemampuan untuk memilih dan mempersiapkan diri untuk karir Berkembangnya keterampilan intelektual,dan konsep-konsep yang perlu untuk menjadi warga negara yang berkemampuan. Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku sosial. Memiliki perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku. PENULISAN Adapun tujuan penulisan Makalh ini adalah Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Tahap-Tahap Perkembangan Remaja. Untuk mengetehui Tugas-Tugas Perkembangan Remaja. MASALAH pengertian tugas-tugas perkembangan remaja? saja tugas-tugas perkembangan? saja usaha sekolah untuk pencapain perkembangan? pendidikan dalam mengembangkan tugas-tugas? saja tahapan perkembangan? BAB II PEMBAHASAN TAHAP-TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN Tugas-Tugas Perkembangan Havighurst mengemukakan pengertian tugas perkembangan sebagai berikut “A development task is a task which arises at or about a certain periode in the life of an individual,succesful achievement of which bads to his happines and to succes with later rask while failure leads to unhappines in the individual difficulty with later task” Blair and Jones,1964 Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan individu ,pencapaian tugas perkembangan yang sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya,sedangkan kegagalan pencapaian tugas-tugas perkembangan mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan selanjutnya. B. Keragaman Tugas-Tugas Perkembangan Selanjutnya Havighurst menjelaskan 9 tugas perkembangan yang seharusnya dicapai pada periode remaja,yaitu kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya atau berbeda jenis kelamin. Kemampuan itu adalah kemampuan berfikir sosial positif,empiti,kontrol emosi, dan altruistik. kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin Sebagai pria sejati mampu melakukan peranan sebagai berikut Berkeinginan yang kuat untuk melindungi waita dan orang-orang yang lemah. Memiliki keyakinan diri dalam bergaul. Memiliki kemampuan berfikir positif terhadap orang lain. Menyukai dan menampilkan cara-cara berkomunikasi yang sopan,suka mendengarkan atau memberikan rasa penghormatan kepada orang lain. Sebagai wanita sejati,mau dan mampu melaksanakan peran sebagai berikut Mampu membina hubungan dan bekerja sama dengan teman sebaya dan lawan jenis. Bertingkah laku lembut,ramah dan baik hati kepada orang lain. Menampakkan kasih sayang yang dalam terhadap anak-anak dan orang-orang yang lemah. Mampu melakukan komunikasi yang sopan ,suka mendengarkan ,mengucapkan kata-kata yang menyenangkan dan menimbulkan perasaan dihormati pada orang lain. Berfikir positif terhadap orang lain. keadaan fisik dan mempergunakannya secara efektif. Remaja yang mencapai tugas perkembangan ini menerima keadaan fisiknya sesuai dengan jenis kelamin yang dimilikinya apa itu pria atau wanita Pria yang menerima tubuhnya sebagai pria yang maskulin ,maka termotivasi untuk memelihara bentuk tubuhnya dengan otot-otot yang menonjol dan kuat. Wanita yang menerima dirinya sebagai wanita,berusaha memelihara tubuhnya agar tampil anggun dengan perbandinganukuran tubuh yang ideal dan posisi serta gerakan tubuh yang bagus. Wanita ini juga mengerti prinsip-prinsip reproduksi,terjadinya menstruasi,kehamilan dan proses kehamilan, dan berusaha untuk memelihara dirinya untuk tetap tampil rapi dan bersih serta bertingkah laku sopan. kemerdekaan dari orang tua dan orang dewasa yang mencapai tugas perkembangan ini mampu mengembangkan kasih sayang terhadap orang tua yang mereka miliki,dikarenakan kesadran atas tanggung jawab dan kebiasaan ekspresi kasih yang mewarnai kehidupan mereka dari kecil. Dalam situasi konflik pun mereka berkomunikasi yang sopan dan penuh hormat karena berbagai penyebab,diantaranya penyebab itu adalah dewasa kurang memahami kebutuhan dan permasalahan sosial,sehingga orang dewasa memaksakan kehendak terhadap remaja. dewasa memperlakukan remaja sebagai seorang anak kecil dari satu sisi,namun dari sisi lain mereka di tuntut bertingkah laku dewasa. kemampuan untuk mandiri secara ekonomi. kemampuan untuk memilih dan mempersiapkan diri untuk karir. keterampilan intelektual,dan konsep-konsep yang perlu untuk menjadi warga negara yang berkemampuan. keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku sosial. perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku. Sekolah Untuk Membantu Pencapaian Tugas Perkembangan ` Cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk membantu tugas-tugas perkembangan siswa yang remaja adalah membantu pencapaian tugas perkembangan 1 Untuk membantu pencapaian tugas perkembangan ini sekolah perlu melakukan berbagai usaha dalam diskusi kelompok tentang berfikir positif,empati,kontrol emosi,perasaan altruistik dan berpenampilan yang menarikperlu bagi remaja untuk membina keakraban dengan lawan jenis. b. melatih siswa untuk selalu bersikap positif,altruistik,empati,kontrol emosi, dan berpenampilan menarik. 2. usaha membantu tugas perkembangan 2 a. melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal b. melatih mereka untuk melaksanakan peranan-peranan itu dengan latihan-latihan yang terprogram. kondisi belajar yang memupuk “kerjasama” agar masing-masing remaja dapt melaksanakan peranannya sesuai dengan jeniskelamin. d. memberi model teman sebaya,guru dan orang yang dikagumi remaja tentang peran-peran yang disesuaikan dengan jenis kelamin. membantu tugas perkembangan 3 informasi tentang bagaimana merawat fisik sesuai dengan jenis kelamin. diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas permasalahan yang menyangkut perwatan dan mempergunakan fisik merka dengan sebaik-baiknya. untuk membantu pencapaian tugas perkembangan 4 diskusi atau bimbingan kelompok dibahas mengapa dan bagaimana emosi remaja yang mandiri dan mengatasi emosi yang di alami remaja. sekolah harus menampilkan emosi yang sabar,penuh kasih sayang. menghargai denagn sikap yang menyokong,remaja-remaja yang menampak emosi positif dalam menghadapi permasalahan yang menyakitkan dan memberitahu bagaimana seharusnya beremosi jika emosi tidak terkontrol. dengan orang tua,tentang bagaimana bertingkah laku emosional positif terhadap remaja,agar remaja berkembang emosinya positif membantu tugas perkembangan 5 kesempatan pada siswa untuk mengelola sekolah dan koperasi sekolah. pengembangan bakat-bakat khusus yang benar-benar dapat dipergunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang atau masa yang akan datang. membantu tugas perkembangan 6 potensi-potensi alam yang di olah. berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi. keyakinandalam arti remaja tentang kerja keras, dengan memelihara contoh orang-orang dan negara yang maju yang memeiliki filsafat atau keyakinan kerja keras dalam berkarir. penilaian yang tinggi kepada remaja yang kreatif dalam melakukan hal yang positif, baik dalam bidang akademis, sosial, maupun bakat-bakat khusus. remaja mengembangkan keterampilan intelektual usaha yang dapat di lakukan adalah memberikan pengalaman. metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa memecahkan masalah-masalah, dengan mempergunakan informasi yang diperoleh melalui berbagai jenis sumber informasi. pembelajaran bekerja sama, terutama dalam menpelajari kehidupan beragama, hukum-hukum bewarga negara. sekolah untuk mencapai tugas perkembangan ini adalah informasi siswa tentang kehuidupan sosial yang diharapkan dan kehidupan sosial untuk menjadi kenyataan megikut sertakan mereka untuk aktif mencari pemecahan masalah kehidupan sosial. siswa remaja langsung kepada kehidupan lembaga sosial yang nyata. lainya adalah filsafat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama,ilmu pengetahuan dan budaya yang di junjung tinggi melalui sumber seperti nara sumber dan media cetak. kesempatan kepada siswa untuk mengamati sampai berapa jauh filsafat hidup itu berperan dalam kehidupan keluarga siswa. Pendidikan dalam Mengembangkan Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonisdi dalam lingkungan masyarakat. Pada kehidupan remaja seseorang telah berada pada posisi yang cukup kompleks, dimana ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya seperti mengatasi sifat tergantung pada orang lain. Usaha yangdapat dilakukan untuk mengembangkan tuga-tugas perkembangan pendidik perlu memahami tugas remaja yang berkenaan dengan ü Kehidupan pribadi ramaja sebagai individu. ü Kehidupan pendidikan dan kehidupan karir. ü Kehidupan berkeluarga. Perkembangan Kehidupan Pribadi Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilkukan hal sewebagai berikut sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan prnuh tanggung jawab. bermasyarakat dengan melakukan pergaulan denga seksama, terutama dengan teman sebaya menunjukkan gaya dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan di anut oleh masyarakat. d. Menunjukkan dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.. aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karir. Dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karir remaja dapat dilakukan melauli kegiatan bimbingan karir di bimbingan karir itu di lakukan melalui kegiatan-kegiatan diri,bakat,kemampuan,minat,keterampilan dan cita-cita pribadi. lingkunganlingkungan pendidikan dan lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisi. mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan karir sehubungan dengan keterbatasan lingkungan dan keadaan karir. masa depan. penyaluran,penempatan,pengaturan dan penyesuaian. Pengembangan Tugas Perkermbangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan Berkeluarga Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yaang ideal maka diperlukan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan remaja. siswa untuk memahami norma yang berlaku baik dalam keluarga sekolah maupun di dalam kepentingan ini diperlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua. PERKEMBANGAN dan anak-anak Belajar berjalan Belajar makan makanan padat Belajar berbicara Belajar mengendalikan pembuangankotoran tubuh Mencapai stabilitas fisiologik Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan soaial Belajar kontak perasaan dengan orang tua,keluarga,dan orang lain Belajar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah serta mengembangkan kata hati. anak sekolah Belajar ketangkasan fisik untuk bermain Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya Belajar peranan jenis kelamin Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca,menulis dan berhitung Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai Belajar membebaskan ketergantungan diri Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga. Remaja Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst adalah Menguasai kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya atau berbeda jenis kelamin. Menguasai kemampuan melaksanakan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin. Menerima keadaan fisik dan mengaktualisasikan secara efektif. Mencapai kemerdekaan emosianal dari orang tua dan orang tua dewasa lainnya. Memiliki kemampuan untukmandiri secara ekonomi. Memilih dan mempersiapkan karir pekerjaan. Berkembangnya keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang perlu untuk menjadi warga negara yang baik dan berkemampuan. Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku sosial. Memilki perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku. Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan menghadapi berumah tangga. Dewasa Awal Mulai bekerja Memilih pasangan hidup Belajar hidup dengan suami/istri Mulai membentuk keluarga Mengasuh anak Mengelola/mengemudikan rumah tangga Menerima/mengambil tanggung jawab warga negara Menemukan kelompok sosialyang menyenangkan Setengah baya Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang bewarga negara dan hidup bermasyarakat. Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi kehidupannya. Membantu anak-anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa. Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia. Tua Menyesuaikan diri pada keadanberkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan. Menyesuaikan diri dalam keadaan yang berkurang. Menyesuaikan diri dalam keadaan dan pendapatan yang berkurang. Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami/istri. Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman se usia. Memenuhi kewjiban sebagai warga negara dan kewajiban dala hidup bermasyarakat. Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal fisik. BAB III PENUTUP Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan individu ,pencapaian tugas perkembangan yang sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya,sedangkan kegagalan pencapaian tugas-tugas perkembangan mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan selanjutnya. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Dengan adanya makalah ini,mudah-mudahan dapat memacu pembaca untuk lebih tahu tentang tahap-tahap semoga kita semua bisa mengambil manfaat dengan adanya diskusi tentang kurikulum kita semua bisa memahami tentang itu dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita khususnya untuk perkembangan. DAFTAR PUSTAKA Perkembangan Peserta Aksara. Tim Dosen Pembina Mata Kuliah Peserta Peserta Didik. Untukkelompok - kelompok kerja yang permanen, berkinerja adalah tahap terakhir dalam perkembangan mereka. Tetapi, untuk komisi, tim, angkatan tugas sementara, dan kelompok - kelompok kerja yang mempunyai tugas yang terbatas untuk dilakukan, terdapat tahap pembubaran. Dalam tahap ini, kelompok tersebut mempersiapkan diri untuk pembubarannya. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Sedangkan tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntasakan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Rumusan Masalah Apa-apa saja tahap-tahap perkembangan? Bagaimana yang dimaksud kriteria perkembangan? Apa saja tugas perkembangan? Tujuan Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan Untuk mengetahui kriteria perkembangan Untuk lebih memahami tugas-tugas perkembangan dalam pendidikan BAB II PEMBAHASAN TAHAP-TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN A. Tahap-tahap Perkembangan Perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progresif, dan dan kesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan itu dijalani oleh anak manusia khususnya sejak lahir hingga mencapai tingkat kematangan dan kedewasaan.[1] Pendapat-pendapat mengenai penahapan yang bermacam-macam itu secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu a. Tahap Perkembangan Berdasarkan Biologis Aristoteles menggambarkan perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa itu dalam tiga tahap yang masing-masing lamanya tujuh tahun. ü Tahap I dari 0;0 sampai 7;0 masa anak kecil atau masa bermain. ü Tahap II dari 0;7 samapai 14;0 masa anak, masa belajar atau masa sekolah rendah. ü Tahap III dari 14;0 sampai 21;0 masa remaja atau pubertas; masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Penahapan ini berdasarkan atas gejala dalam perkembangan jasmani. Hal ini mudah ditunjukkan antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan tahap III titandai oleh mulai berfungsinya perlengkapan kelamin misalnya kelenjar.[2] 2. Maria Montessori, membagi tingkat-tingkat perkembangan anak dengan berazas pokok pada azas kebutuhan fital masa Peka dan azas kesinukan sendiri. ü Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode penangkapan dan pengenalan dunia luar dan panca indera. ü Periode II, umur 7-12 tahun, periode abstrak dimana anak mulai menilai perbuatan manusia atas dasar baik dan burukdan mulai timbulnya insane kamil. ü Periode III, 12-18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan social. ü Periode IV, umur 18 tahun keatas yaitu periode pendidikan perguruan tinggi.[3] b. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan yang lengkap berlangsung dalam empat jenjang yaitu ü Sekolah ibu scola materna, untuk anak-anak 0-6 tahun ü Sekolah bahasa ibu scola vernaculan untuk anak-anak usia 6-12 tahun ü Sekolah latin scola latina untuk remaja usia 12-18 tahun ü Akademiacademica untuk pemuda-pemudi uisia 18-24 tahun. Pada setiap tersebut harus diberikan bahan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak didik dan harus dipergunakan metode penyampaian yang sesuai dengan perkembangannya. ü Tahap I 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan. ü Tahap II 2,0 sampai 12,0 masa pendidikan jasmani dan panca indera. ü Tahap III 12,0 sampai 15,0 periode pendidikan akal ü Tahap IV 15,0 samapi 20,0 periode pendidikan watak dan pendidikan agama.[4] c. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis Ahli-ahli yang mengikuti pendapat ini menyatakan bahwa apabila orang berbicara menggunakan hal-hal psikologis sebagai landasan. Kelompok ahli ini, yang dirintis oleh Kroh, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya, yang dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase satu ke fase lain dalam perkembangannya. Kelompok ini beranggapan bahwa dalam perkembangannya, pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan. Pada umumnya, selama perkembangannya individu mengalami masa kegoncangan dua kali, yaitu yang pertama kira-kira pada tahun ketiga atau keempat, dan yang ke dua pada permulaan masa pubertas. Berdasarkan atas kedua masa kegoncangan itu, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode, yaitu 1. Dari lahir sampai masa kegoncangan pertama, yang biasanya disebut masa kanak-kanak. 2. Dari masa kegoncangan pertama sampai masa kegoncangan kedua, biasanya disebut masa keserasian bersekolah. 3. Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja, yang biasanya disebut masa kematangan. Umur berapa tepatnya masa remaja tidak dapat dikatakan dengan pasti, tetapi umumnya dapat diterima sebagai ancar-ancar pada umur 21,0 tahun.[5] B. KRITERIA PENAHAPAN PERKEMBANGAN Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu sebagai masa oraloral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan atau ketudaknikmatan. Pada tahun kedua anak telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak akan mulai menguasai ruang. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi pembiasaan kebersihan kesehatan. Pada masa ini dianggap sebagai masa keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa perkembangan anak terutama adalah fungsi pancainderanya. Pada masa ini Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih panca indera. b. Masa Usia Sekolah Dasar Masa ini dipenci menjadi dua fase, yaitu 1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6 atau 7 tahun samapi umur 9 atau 10 tahun. Bebrapa sifat anak pada masa ini antara lain seperti berikut. a. Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi. b. Sikap tunduk kepada peraturan permainan yang tradisional. c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain. 2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 120 samapai 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak pada masa ini ialah a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. b. Amat realistic, ingin mengetahui, ingin belajar. Mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mula menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal khusus, yang oleh para ahli d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas dan keinginannya. e. Anak-anak pada usia ini gemar mebentuk kelompok sebaya biasanya untuk bermain bersama. c. Masa Usia Sekolah Menengah 1. Masa praremaja remaja awal Masa ininditandai oleh sifat-sifat negative pada remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negative dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik dan sebagainya. 2. Masa remaja remaja madya Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai pantas dijunjung tinggi dan dipuja sehingga masa ini disebut masa merindu puja. Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup dapat dipandang sebagai penemuan nilai kehidupan. Pertama, karena adanya pedoman, seremaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahaka seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tapi tidak mengetahui apa yang diinginkannya. Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi yang dipandang mendukung nila-nilai tertentu. Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan anak perempuan kebanyakan pasif, engagumi, dan memujanya dalam khayalan. Setelah remaja dapat menetukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja. d. Masa Usia kemahasiswaan Masa usia mahasiswa sebenarnya berumur 18 samapai 25 tahun. Mereka dapat digolongkan pada masa dewasa akhir samapi usia dewasa awal atau dewasa madya. Dilahat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup.[6] C. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN 1. Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak-kanak 0,0-6,0 Tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai oleh masa bayi dan kanak-kanak awal adalah Pada usia sekitar 1 tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan. Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9-15 bulan, pada usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan. b. Belajar memakan makanan padat d. Belajar buang air kecil dan buang air besar e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis g. Membentuk konsep-konsep pengertian sederhana tentang kenyataan social dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca. h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dn orang lain yang dekat dengan baik. i. Belajar membedakan benar dan salah, serta mulai mengembangkan hati nurani. 2. Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah 0,6-12 a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. c. Belajar menyesuaikan diri bergaul dengan teman-teman sebayanya. d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. e. Belajar keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung. f. Belajar mengembangkan konsep pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan nilai. h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga. i. Belajar memperoleh kebebasan pribadi.[7] 3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman-teman sebaya baik pria dan wanita. b. Mencapai peran social pria dan wanita. c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif. d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. e. Mencapai kemandirian ekonomi. f. Memilih dan mempersiapkan karier pekerjaan. g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara social i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku serta mengembangkan ideology. j. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga. 4. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda a. Memilih pasangan hidup b. Belajar hidup dengan pasangan c. Memulai hidup berkeluarga d. Memelihara dsan mendidik anak e. Mengelola rumah tangga f. Bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga Negara g. Menentukan persahaban dalam kelompok social 5. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dan usia lanjut Tugas-tugas perkembangan masa dewasa adalah sebagai berikut a. Memiki tanggub jawab social dan kenegaraan sebagai orang dewasa. b. Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi. c. Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia. d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai seorang dewasa, hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi. e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah baya. f. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua. Sedangkan tugas-tugas perkembangan usia lanjut adalah sebagi berikut a. Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun. b. Meyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang semakin berkurang. c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup. d. Membina hubungan dengan sesame usia lanjut. e. Memenuhi kewajiban-kewajiban social dan kenegaraan secara luwes. f. Kesiapan menghadapi kematian.[8] BAB III PENUTUP Perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progresif, dan dan kesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan itu dijalani oleh anak manusia khususnya sejak lahir hingga mencapai tingkat kematangan dan kedewasaan. Tugas-tugas perkembangan Ø Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak-kanak 0,0-6,0 Ø Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah 0,6-12 Ø Tugas-tugas perkembangan masa remaja Ø Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda Ø Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dan usia lanjut DAFTAR PUSTAKA Rochman Elfi Yulianti, 2005. Psikologi Perkembangan, STAIN Ponorogo, Yogyakarta. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,2004. Remaja Rosda Karya, Bandung. Ahmadi Abu , Psikologi Perkembangan, 2005. Rineka Cipta, Jakarta. Danim Sudarwan , Psikologi Pendidikan,2011. Alfabeta, Bandung. [1] Sudarwan Danim, Psikologi Pendidikan,Bandung Alfabeta, 2011, hal. 69. [2] Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Jakarta Rineka Cipta. 2005, hal 28-29. [3] Elfi Rochmah Yulianti, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta STAIN Ponorogo, 2005, hal. 55. [4] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 22. [5] Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Jakarta Rineka Cipta. 2005, hal 33. [6] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 23-27. [7] Ibid Syamsu Yusuf, hal. 67-70. [8] Elfi Rochmah Yulianti, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta STAIN Ponorogo, 2005,

Modeldan Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Bruner dan Vygotsky Tugas ini dimulai dengan tugas membaca yang sudah dikenal dengan baik, kemudian pelan-pelan memperkenalkan strategi membaca yang belum dikenal dan kemudian menyerahkan control aktivitas kepada si anak sendiri ( Clay & Cazden dalam Santrocks, 2008 ).

0% found this document useful 0 votes7 views6 pagesDescriptionpsikologi pendidikanOriginal TitleTahap dan Tugas PerkembanganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7 views6 pagesTahap Dan Tugas PerkembanganOriginal TitleTahap dan Tugas PerkembanganJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. .
  • aegjh41x6k.pages.dev/706
  • aegjh41x6k.pages.dev/529
  • aegjh41x6k.pages.dev/990
  • aegjh41x6k.pages.dev/84
  • aegjh41x6k.pages.dev/964
  • aegjh41x6k.pages.dev/859
  • aegjh41x6k.pages.dev/250
  • aegjh41x6k.pages.dev/978
  • aegjh41x6k.pages.dev/88
  • aegjh41x6k.pages.dev/908
  • aegjh41x6k.pages.dev/857
  • aegjh41x6k.pages.dev/176
  • aegjh41x6k.pages.dev/664
  • aegjh41x6k.pages.dev/553
  • aegjh41x6k.pages.dev/494
  • tahap tahap dan tugas tugas perkembangan