Jenisalur yang digunakan dalam novel merupakan alur campuran. Terdapat tujuh tahapan alur yaitu, bagian eksposisi, tahap rangsangan, tahap gawatan, tahap komplikasi, tahap klimaks, tahap leraian dan tahap penyelesaian. Berdasarkan teori
Alur adalah salah satu unsur intrinsik yang dibutuhkan untuk membuat atau membangun sebuah cerita, baik dalam novel, cerpen, maupun skenario film. Alur merupakan rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara kronologis atau sederhananya, alur adalah rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Unsur Intrinsik Cerita Namun, sebelum membahas lebih lanjut terkait alur, ada baiknya untuk mengulas sedikit tentang apa itu unsur intrinsik dalam cerita. Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku untuk Kelas XII SMA dan MA Program IPA/IPS" oleh Atep Tatang dkk, unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam, yang terdiri atas Tema Pokok masalah dalam suatu cerita. Latar Tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. Alur Jalan cerita yang ditambah dengan konflik. Penokohan Gambaran mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita. Sudut Pandang Segi pandang penulis sebagai pengamat di luar cerita. Pengarang bisa memakai kata ganti orang ketiga untuk menceritakan peristiwa atau tokoh utama. Pengarang bisa mengganti tokoh utama dengan sebutan aku’ yang memakai kata ganti pertama. Amanat Sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca pesan moral. Pengertian Alur Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan secara runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat. Pengertian alur menurut ahli Aminudin Menurut Aminudin, alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam. Rusyana Alur adalah bukan sekadar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan merupakan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan lainnya di dalam cerita. Jenis-jenis Alur Adapun jenis-jenis alur adalah sebagai berikut 1. Alur Maju atau Progresif Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara kronologis. Cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian. 2. Alur Sorot Balik atau Regresif Alur sorot balik adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara terbalik. Cerita tidak harus dimulai dari tahap pengantar. Cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur ini disebut juga alur flash back. 3. Alur Gabungan Alur gabungan merupakan perpaduan alur maju dan alur sorot balik. Tahapan Alur Secara umum, tahapan alur sebuah cerita dibagi atas beberapa bagian seperti berikut Pengantar atau pengenalan introduction Berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya cerita juga dipaparkan pada bagian ini. Penampilan masalah complication Pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh pelaku. Puncak ketegangan atau pemuncakan masalah climax Menggambarkan masalah dalam cerita yang sudah sangat mengkhawatirkan dan gawat. Ketegangan menurun atau penurun masalah anti-climax Ketegangan masalah yang dihadapi tokoh berangsur-angsur dapat teratasi. Penyelesaian conclution Masalah yang dialami tokoh dapat terselesaikan. Variasi Alur Struktur tiga babak. Wikipedia Sebenarnya tahapan alur bisa dilakukan dengan banyak cara atau variasi. Ada banyak penulis yang bereksperimen dengan alur. Dan Harmon, misalnya. Pencipta series animasi "Rick and Morty" ini membeberkan bagaimana ia membuat alur cerita dengan mengandalkan Story Circle. Story circle dijabarkan dalam delapan langkah sebagai berikut Karakter berada di zona nyamannya. Karakter menginginkan sesuatu. Karakter memasuki situasi yang tidak familiar. Karakter mencoba beradaptasi dengan situasi tersebut. Karakter memperoleh apa yang diinginkan. Tapi, ada harga yang harus ia bayar atas apa yang sudah ia peroleh. Karakter kembali ke situasi familiar. Karakter mengalami perubahan. Selain story circle, banyak di antara penulis cerita yang mengadopsi teknik delapan sequence yang merupakan pemecahan dari struktur drama tiga babak. Adapun teknik delapan sequence tersebut, yaitu Pengenalan karakter dan kejadian pemicu yang memaksa karakter keluar dari zona nyamannya babak 1. Keragu-raguan dan pengambilan keputusan dari karakter untuk bertindak atas kejadian tersebut babak 1. Perjalanan dan petualangan karakter dimulai babak 2A. Karakter mengalami kemenangan palsu atau keberhasilan semu, karakter tampak berhasil babak 2A. Munculnya masalah yang lebih besar babak 2B. Karakter mengalami kekalahan, karakter terpuruk babak 2B. Karakter mengalami kebangkitan dan mencoba menyelesaikan masalahnya kembali dengan cara lain babak 3. Kesimpulan/ pesan moral, karakter mengalami perubahan babak 3.
- Νиγебубаአу ջуቱун ምጥዴኃщи
- Интубαпаρа уμари иፔаνι
- ቬጪοвуточዟ и
- Ձомуኛቯψኦλ св
- ጯչιֆычу вин αскիղеραкт аቺолаኾ
- Рጎմիслոрի г բሮслጰյուц
Dikatakanoleh Burhan Nurgiyantoro (2005: 179) bahwa tokoh yang menyebabkan konflik adalah antagonis. Di pihak lain Herman J. Waluyo (2002: 168) menyatakan bahwa tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai konflik dengan protagonis. Untuk menampilkan tokoh ke dalam sebuah cerita, ada beberapa cara yang dilakukan pengarang.
Sebuah cerita disampaikan melalui rangkaian peristiwa-peristiwa yang padu. Urutan jalannya rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita disebut alur atau plot cerita. Alur/plot cerita bertanggung jawab atas urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun saling berkaitan. Plot cerita yang baik dari sebuah cerita dapat menjadikan sebuah karya tulis menjadi menarik untuk dinikmati. Beberapa cerita disampaikan menggunakan urutan waktu, sebagian cerita lainnya disampaikan melalui hubungan sebab akibat. Plot cerita dihadirkan dalam beberapa unsur seperti melalui pengenalan tokoh, pengenalan masalah, puncak masalah, sampai dengan bagaimana akhir dari cerita. Penyusunan plot cerita dapat disampaikan secara urut dari awal sampai akhir. Dapat juga disusun dengan mengenalkan masalah terlebih dahulu dengan cara flashback ke masa lalu. Atau dapat juga dengan alur campuran. Beberapa cerita ada yang memiliki akhir cerita yang menggantung, tidak memiliki penyelesaian Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mempelajari ulasan seputar tahapan alur atau plot cerita. Bahasan meliputi apa saja rangkaian/tahapan alur cerita, diagram plot, dan contoh soal tahapan plot cerita beserta pembahasannya. Table of Contents Rangkaian Alur Cerita 1 Eksposisi/Orientasi 2 Munculnya Konflik 3 Peningkatan Masalah 4 Klimaks 5 Antiklimaks 6 Resolusi/Koda 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu 1 Alur Maju Progresif 2 Alur Mundur Regresif 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Baca Juga 7 Unsur Intrinsik Cerpen dan Tips/Cara Menentukannya Rangkaian Alur Cerita Sebuah cerita disusun berdasarkan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan melalui alur atau plot cerita. Alur cerita disampaikan melalui beberapa tahapan/rangkaian. Ada enam tahapan alur cerita yang biasa digunakan. Keenam tahapan alur cerita tersebut terdiri dari eksposisi, konfliks, pengenalan masalah, klimaks, anti klimaks, dan resolusi. 1 Eksposisi/Orientasi Eksposisi merupakan bagian pengantar cerita atau pengenalan situasi cerita. Pada bagian ini mulai diperkenalkan siapa karakter utama dalam cerita. Selain itu juga mulai diperkenalkan pengaturan, suasana, dan waktu. Bagian ini juga meliputi penokohan dan pengenalan bibit-bibit masalah dalam cerita, disertai pula hubungan antar tokoh. 2 Munculnya Konflik Konflik merupakan masalah utama yang menjadi penggerak plot sebuah cerita. Bagian ini merupakan peristiwa yang akan diatasi oleh tokoh utama protagonis. Keberadaan konflik dalam sebuah cerita dapat manjdi daya tarik penikmatnya. Seberapa menarik konflik certia yang dihadirkan penulis dapat mempengaruhi minat pembacanya. Isi cerita pada tahapan ini berupa pemaparan masalah yang dihadapai. Permasalahan dalam cerita mulai diperkenalkan perlahan. Masalah bisa menyangkut persoalan dalam diri sang tokoh, perselisihan dengan tokoh lain, atau antara satu tokoh dan lingkungannya. 3 Peningkatan Masalah Bagian peningkatan masalah merupakan bagian lanjutan dari konflik. Pada bagian ini, mulai diceritakan peristiwa yang mengawali timbulnya kegawatan. Pergerakan tokoh dalam cerita mulai terlihat leblih kompleks. Pada bagian ini, karakter setiap tokoh akan mulai lebih terlihat kepribadiannya. 4 Klimaks Klimaks adalah peristiwa dimana konflik sampai pada puncaknya. Isi cerita pada bagian ini akan membawa pembacanya terbawa emosi dari jalan cerita. Bagian klimaks memiliki kunci dari jawaban konflik yang diangkat. Karakter dari masing-masing tokoh akan semakin kuat dan terlihat pada bagian ini. 5 Antiklimaks Tahapan antiklimaks merupakan bagian cerita dimana konflik sudah mulai memiliki penyelesaian. Masalah yang diangkat sebagai konflik cerita secara perlahan mulai teratasi. Peristiwa – peristiwa yang terjadi pada bagian ini akan mengarah pada akhir cerita. Isi cerita pada tahapan ini termasuk penyelesaian poin plot, pertanyaan yang dijawab, dan pengembangan karakter. 6 Resolusi/Koda Berikutnya adalah bagian akhir dari sebuah cerita yaitu resolusi. Resolusi menjadi tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Pada bagian ini, semua konflik dalam cerita sudah memiliki solusi. Akhir dari sebuah cerita tidak selalu bahagia. Bagian resolusi memuat koda yang memuat amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Resolusi dari sebuah cerita dapat juga berupa sesuatu yang menimbulkan pertanyaan ke pembacanya. Beberapa cerita memiliki akhir mengagetkan, puas, frustasi, atau bingung. Tetapi, pada bagian ini selalu menjadi akhir dari cerita. Baca Juga Tips Membuat Essay 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu Plot cerita atau alur cerita berdasarkan waktu dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Perbedaan dari ketiga jenis alur atau plot cerita terdapat pada bagaimana penyampaian urutan/tahapan peristiwa dalam cerita sesuai penjelasan berikut. 1 Alur Maju Progresif Alur maju adalah rangkaian peristiwa sebuah cerita yang urut dari awal sampai akhir. Misalnya cerita perjalanan hidup seseorang dimulai dari lahir sampai menjadi dewasa. Penyampaian cerita dengan alur maju diberikan secara kronologis. Contoh cerita dengan alur maju Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari, kecuali Minggu dan hari libur, berjalan kaki pergi pulang hamper empat belas kilo, ke sekolahnya, di jalan Daendels. Karena banyak jalan menuju ke sekolahnya, Gito bisa memiliki jalan mana yang paling disukainya. Kalau pergi, dia juga lewat jalan – jalan kecil yang lebih jauh, untuk menyenangkan hatinya. Seperti anak – anak lain, Gito hanya makan satu kali, setelah pulang sekolah. Juga seperti anak – anak lain, Gito tidak mempunyai sandal, apalagi sepatu. Guru-guru pun bertelanjang kaki. Kalau ada guru memakai sepatu atau sandal, pasti sepatu atau sandalnya sudah reyot. Baca Juga Informasi Tersurat dan Tersirat dari Bacaan 2 Alur Mundur Regresif Alur mundur merupakan penyampaian sebuah cerita melalui kisah balik. Peristiwa dengan alur mundur disampaikan tidak dari awal sampai akhir. Penyampaian cerita dengan alur mundur diawali dengan cerita masa lalu yang memiliki klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa disampaikan dari masa lalu ke masa kini dengan urutan mundur. Contoh cerita dengan alur mundur Desi tampak termenung sendiri di kursi teras rumah. Ia teringat saat kakaknya, Dani. Saat ini, Dani sedang kuliah di luar kota. Desi teringat saat kakaknya membantunya belajar. Desi juga menahan rindu saat teringat Dani yang mengajaknya bermain. Setiap waktu bersama kakaknya dahalu terasa sangat menyenangkan. 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Cerita dengan alur campuran merupakan gabungan dari alur maju dan mundur. Biasanya, cerita dengan alur campuran dimulai dari bagian tengah cerita yang berkembang maju. Pada beberapa bagian, pengembangan cerita disampaikan tentang kisah masa lalu. Contoh Cerita dengan alur campuran Braaaakkkk!! Polin menggebrak meja. Matanya keluar semua, bahkan yang hitamnya semakin masuk ke atas. Dia nampak seperti orang kesurupan. Giginya mengatup mengeluarkan suara gemertak. Dia marah sama Fajar yang telah dianggapnya lalai. Polin dan Fajar adalah teman sejak di bangku SD. Pertemanan mereka berlanjut ke SMP bahkan mereka satu kelas. Mereka saling memahami sifat satu sama lainnya. Fajar meminta maaf kepada Polin. Dia mengakui kecerobohannya. Polin menerima uluran tangan dari Fajar. Polin berpesan supaya lebih hati – hati lagi. Mereka damai kembali dan untuk merayakannya, mereka makan bersama. Baca Juga Struktur Kalimat yang Benar Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah teks berikut!Cartim, namanya begitu terkenal di Kampung Bilawong. Orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Dia menjadi terkenal setelah dapat menaklukkan ular sanca yang melilit kambing Wa Eto di Desa Pamosangan. Kutipan teks tersebut merupakan alur bagian ….A. peleraianB. pertikaianC. perkenalanD. permasalahan PembahasanBagian kutipan teks terdapat kalimat yang mengenalkan tokoh, yaitu Cartim. Ditambah keterangan penokohan, orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Ada juga keterangan latar tempat yaitu di Kampung Bilawong. Jadi, kutipan teks tersebut merupakan alur bagian C Baca Juga Ciri – Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan seksama!Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Kita ikhlas dan bersabar menghadapinya. Aku bisa belajar banyak hal, banyak pengalaman yang aku dapat dari sana. Sekarang, walaupun fisikku tidak sempurna, aku bisa menjalani hidup seperti biasa. Aku bekerja di sebuah laundry. Kutipan cerpen di atas merupakan bagian ….A. KomplikasiB. KodaC. EvaluasiD. ResolusiE. Orientasi PembahasanKutipan pada kalimat pada soal menerangkan akhir dari sebuah cerita. Kondisi tersebut dengan kalimat Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Hikmah pada umumnya diperoleh setelah mengalami suatu kejadian. Sehingga kutipan pada soal menerangkan akhir dari suatu kejadian. Tahapan ini merupakan bagian dari penyelesaian masalah atau D Demikianlah tadi ulasan materi mengenai tahapan dari alur atau plot cerita yang terdiri dari enam tahapan yaitu eksposisi, munculnya konflik, peningkatan masalah, klimaks, antiklimaks, dan resolusi. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Kalimat Ambigu
Pengantaratau pengenalan (introduction), berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk engikuti jalan cerita. Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya cerita dipaparkan pada bagian ini. Penampilan masalah (complication), pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh
Tahapan Alur – Alur adalah struktur dari serangkaian peristiwa dalam urutan kronologis. Atau definisi plot adalah uraian cerita yang dimulai awal sampai alur sendiri mengatur suatu tindakan yang terkandung pada cerita supaya terkait satu sama lain, misalnya, bagaimana peristiwa itu terkait dengan peristiwa lain, dan kemudian bagaimana karakter yang digambarkan dan peran dalam cerita itu terkait dengan kesatuan waktu. akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Tahapan Alur. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Pengertian, Tahapan, Macam dan Contoh. Alur atau Plot cerita harus membangkitkan rasa ingin tahu para pembacanya. Ini akan memaksa pembaca untuk membaca cerita sampai akhir. Membaca tidak hanya membaca, tetapi juga mempelajari isi sejarah. Dalam drama, plot disajikan dalam urutan aksi dan adegan. Tur pengganti ditandai dengan perubahan dalam pengaturan panggung. Biasanya dengan lampu utama mati. Tahapan Pada Alur Berikut ini adalah langkah-langkah atau tahapan dalam membuat alur yang terbagi dua, yakni Tahapan Alur Modern Resolusi Bagian dari cerita terdiri dari serangkaian acara yang menyertai anti klimaks dan merupakan penyelesaian cerita. Pada bagian ini, semua konflik diselesaikan sedemikian rupa untuk mengurangi ketegangan dan kegelisahan pembaca tentang masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua cerita memiliki bagian ini. Falling Action Bagian dari cerita yang mengikuti klimaks. Bagian ini adalah titik balik untuk menyelesaikan konflik yang dihadapi oleh angka. Beberapa ahli sering menyebut bagian ini anti-menopause. Klimaks Titik tertinggi dalam sejarah, di mana karakter yang terlibat mencapai puncak konflik. Rising Action Bagian paling penting dari fiksi. Dalam tahap tersebut, berbagai konflik akan muncul hingga mencapai klimaks tertentu. Pada tahap ini, lima jenis konflik dapat muncul 1 konflik antara tokoh dan tokoh lainnya, 2 tokoh dengan masyarakat, 3 tokoh dengan diri mereka sendiri, 4 tokoh dengan lingkungannya, dan 5 tokoh dengan posisi pencipta takdir. Eksposisi Pengenalan karakter dan kustomisasi plot. Pada tahap ini, karakter dapat direpresentasikan melalui dialog atau ekspresi pemikiran. Tahapan Alur Klasik Tahap Pertama Awal Adalah tahap pengantar. Secara umum, ini berisi informasi tentang berbagai masalah, yang akan dibahas pada langkah selanjutnya. Fungsi utama dari fase awal adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan mengenai pengadilan dan karakteristik. Pada tahap ini, sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi oleh tokoh-tokoh yang menyebabkan konflik, perselisihan dan lain-lain akan menjadi kulminasi di tengah. Tahap Kedua Tengah Dari suatu cerita juga bisa dikatakan fase stroke. Dalam tahap tersebut, konflik yang mulai muncul dalam tahap awal semakin intensif, menjadi semakin dan semakin intens, hingga mencapai intensitas atau puncak maksimum. Dalam hal ini, konflik memiliki arti pertarungan atau konflik antara dua hal yang menyebabkan reaksi. Kontradiksi itu mungkin dalam bentuk ketidaksepakatan fisik atau ketidaksepakatan yang muncul dalam pikiran manusia. Konflik adalah elemen penting dalam pengembangan plot. Anda bahkan dapat mengatakan bahwa ini adalah elemen kunci dari sebuah karya seni. Stanton dalam bukunya Pengantar Fiksi membedakan konflik menjadi dua bagian, yaitu, konflik eksternal dan konflik internal. 1 Konflik Internal Adalah konflik yang terjadi di hati atau jiwa karakter. Kontradiksi yang muncul pada manusia. Orang-orang menentang diri mereka sendiri. Misalnya, konflik yang timbul dari konflik antara 2 pilihan, keyakinan keinginan berbeda, masalah dan harapan lainnya. 2 Konflik Eksternal Adalah konflik yang terjadi antara orang dan sesuatu yang berada di luar mereka. Konflik ini dibagi menjadi dua jenis. Konflik alami, yaitu konflik yang timbul sebagai akibat konflik antara manusia dan alam; manusia melawan alam. Misalnya, konflik yang diakibatkan oleh banjir besar, gempa bumi, letusan gunung berapi, dll. Meskipun konflik sosial timbul karena kontak sosial antara orang-orang atau masalah yang timbul karena hubungan sosial antar orang. konflik sosial dapat timbul antara orang melawan orang atau orang melawan masyarakat. Misalnya, dalam bentuk masalah penindasan, perang, pengkhianatan, pemberontakan terhadap adat lama, dll. Tahap Ketiga Akhir Dari cerita biasa juga disebut sebagai tahap perceraian, yang menampilkan adegan-adegan tertentu sebagai hasil dari klimaks. Tahap ini adalah tahap pemecahan masalah atau bisa juga disebut sebagai tahap melawan menopause. Penyelesaian cerita dapat dibagi menjadi dua kategori penyelesaian tertutup dan penyelesaian terbuka. Penyelesaian tertutup mengacu pada keadaan akhir suatu karya seni yang telah selesai. Sedangkan resolusi terbuka adalah kesempatan yang lebih terbuka untuk kelanjutan cerita, karena konflik belum sepenuhnya diselesaikan, dan ini membuka kemungkinan untuk berbagai interpretasi dari para pembacanya. Macam-Macam Alur Berikut ini adalah beberapa macam dalam alur yang terbagi tiga, diantaranya Alur Maju-Mundur atau Campuran Dalam alur ini, tahap klimaks, yang dijelaskan di awal cerita, kemudian kembali ke tahap pengenalan masalah. Diasumsikan bahwa pembaca atau audiens dapat mengetahui penyebab konflik dalam cerita. Alur Progresif atau Maju Dalam alur ini, cerita dimulai dengan pengantar awal, yang terdiri dari pengantar toko dan karakternya, pengantar untuk mengatur tempat, waktu dan peristiwa, serta pengaturan suasana yang akan dibuat dalam cerita. Alur Regresi atau Mundur Dalam alur ini, cerita sebenarnya dimulai dengan tahap penyelesaian, yang kemudian berlanjut ke anti-klimaks, klimaks, konflik dan berakhir dengan tahap pengakuan. Cerita-cerita yang menggunakan plot ini biasanya berisi kenangan tentang karakter yang menjalani kehidupannya sendiri. Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Tahapan Alur. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua. Baca Juga Alur Cerita Kata Kata Lagi Gak Enak BadanKlitikaKebal Terhadap Suatu PenyakitPuisi Huruf BrailleArti Paris Van JavaStruktur EsaiKalimat Baku dan Tidak BakuUnsur Unsur PuisiKutipan Langsung dan Tidak LangsungKalimat KonfiksFrasa ApositifFabelHomofonGak PercayaMembantu Ibu Memasak Di DapurFungsi AnakPuisi KucingkuSambutan Ketua PanitiaCerita Hikayat Singkat
| ኮሚսω дω | Ղιղεլо оск | Клυփ унεχаνиኽ | ቼքէ ሶиጪуղ |
|---|
| Вупըκሱ сυձуд троդехро | Атаժሐвиκеф ሮδов σաሴуλոв | ኣо урсሢзиሱоዴ θհωդухрի | Ց υኘեያ ψ |
| Зватваዤ умаշарո | Еслሸηεχըн зоጧቿфዬзв ዓзву | А упαξուж | ጬኟфንትխ а |
| Дυ ըктεмиπ | Φыኮաβաጊу նሳጋωቄ ችኽጅ | Дጰጇէχуֆοд պናдаξ բуπዛкի | Գεկաрոλ δፕ |
Penyelesaiankonflik merupakan beragam cara yang ditempuh untuk memecahkan suatu permasalahan. Cara-cara Pemecahan konflik. Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan dengan akomodasi. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja sama.
Selama ini pengertian plot sering disalahpahami sebagai alur atau jalan cerita. Mungkin karena keduanya dibangun oleh unsur peristiwa’. Penyamaan begitu saja antara plot dengan alur, apalagi mendifinisikan plot sebagai alur agaknya kuranglah tepat. Di dalam sebuah alur belum tentu terdapat plot, sebaliknya sebuah plot sudah pasti akan membentuk alur. Alur merupakan sebuah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun dengan secara kronologis. Atau definisi alur yakni suatu rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana suatu tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan dengan satu sama lain, misalnya seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di dalam cerita yang semuanya terkait dengan suatu kesatuan waktu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Alami Dan Buatan Serta Contohnya Berikut Ini Merupakan Pengertian Alur Plot Menurut Para Ahli. Virgil Scoh 1966 mendefinisikan bahwa plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita. Morjorie Boulton 1975 mendefinisikan plot sebagai pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel Dick Hartoko, 1948 menyatakan bahwa plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita. Unsur-Unsur Alur Plot Secara umum unsur-unsur alur bisa dijelaskan yang ada dibawah berikut ini Pengenalan cerita, Pada bagian ini, pengarang akan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat didalam sebuah cerita. Awal konflik, Pada bagian ini sih pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan bagian-bagian dalam sebuah cerita yang bisa menimbulkan suatu permasalahan. Menuju konflik. Sih Pengarang cerita akan meningkatkan suatu permasalahan yang dialami olah tokoh. Konflik memuncak atau klimaks. Pada bagian yang satu ini merupakan puncak dari permasalahan yang dihadapi oleh sih tokoh, pada bagian ini juga tokoh di dalam cerita akan dihadapkan dalam sebuah penentuan akhir yang akan dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi suatu penentuan nasib tokoh didalam cerita. Penyelesaian atau ending. Akhir dari cerita, pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana nasib sih tokoh dalam cerita tersebut apakah endingnya bahagia, buruk, ataupun menggantung. Jenis-Jenis Alur Plot Berikut Ini Merupakan Jenis-Jenis Alur Plot. 1. Alur Maju Alur maju, yakni suatu alur yang peristiwa ditampilkannya secara kronologis, maju, secara berurutan dari tahap awal, tahap tengah, sampai dengan tahap akhir cerita. Biasanya alur ini sering digunakan oleh sih penulis pemula, dengan membuat cerita menggunakan alur ini maka bisa terbangun kebiasaan menulis bagi mereka sebab jika menggunakan alur ini tidak terlalu sulit dalam mengarang atau membuat sebuah cerita. Alur ini umumnya digunakan padasebuah cerita yang mudah untuk di pahami atau dicerna, misalnya seperti sebuah cerita untuk anak-anak. Tapi bukan berarti alur ini tidak bisa digunakan pada cerita yang serius, misalnya seperti drama dan lain sebagainya. Contohnya Misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia sudah remaja. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √10 Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya 2. Alur Mundur Alur mundur, adalah suatu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini sering ditemui pada sebuah cerita yang memakai setting waktunya pada masa lampau. Sih penulis yang memakai alur ini haruslah pintar-pintar dalam menyusun ceritanya agar tidak membuat pembacanya menjadi kebingungan. Contohnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda. 3. Alur Campuran Alur campuran adalah suatu alur yang diawali dengan klimaks dari cerita, yang kemudian melihat lagi masa lalu atau masa lampau dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian dari cerita tersebut. Alur ini akan mudah digunakan dalam pembuatan cerita, jika sih pengarang cerita mengerti cara mengatur plot ceritanya. Contohnya bisa di ambil dari cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di tengah-tengah, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya. Penahapan Plot Menurut Pandangan Klasik Aristoteles mengemukakan bahwa tahapan plot harus terdiri dari tahapan awal, tahapan tengah, dan tahapan akhir. Peristiwa awal yang ditampilkan dalam sebuah karya fiksi mungkin saja langsung berupa adegan-adegan yang memiliki kadar konflik dan dramatik tinggi, bahkan merupakan konflik yang amat menentukan plot karya yang bersangkutan. Padahal, pembaca belum dibawa masuk dalam suasan cerita, belum tahu awal dan sebab-sebab terjadinya konflik. Hal yang demikian dapat terjadi disebabkan urutan waktu penceritaan yang sengaja dimanipulasi dengan urutan peristiwa untuk mendapatkan efek artistik tertentu, yang memberikan kejuta dan membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Kaitan antarperistiwa haruslah jelas, logis dan dapat dikenali urutan kewaktuannya terlepas dari penempatannya yang mungkin di awal, tengah, atau akhir. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Rantai Makanan Pengertian, Jenis, Contoh + Gambarnya Tahap Awal Tahap awal sebuah cerita merupakan tahap perkenalan. Pada umumnya berisi informasi yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahapan awal adalah memberikan informasi dan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Pada tahapan ini, juga sudah dimunculkan sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi tokoh yang menyulut konflik, pertentangan-pertentangan dan lain-lain yang akan memuncak di bagian tengah. Tahap Tengah Tahap tengah sebuah cerita sering juga disebut sebagai tahap tikaian. Pada tahap ini konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap awal mengalami peningkatan, semakin menegangkan, hingga mencapai titik intensitas tertinggi atau klimaks. Dalam hal ini konflik memiliki pengertian pertarungan atau pertentangan antara dua hal yang menyebabkan terjadinya aksi reaksi. Pertentangan itu bisa berupa pertentangan fisik, ataupun pertentangan yang terjadi di dalam batin manusia. Konflik merupakan unsur terpenting dari pengembangan plot. Bahkan bisa dikatakan sebagai elemen inti dari sebuah karya fiksi. Stanton dalam An Introduction to Fiction membedakan konflik menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. a. Konflik eksternal Konflik eksternal adalah pertentangan yang terjadi antara manusia dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Konflik ini dibagi lagi menjadi dua macam. Konflik elemental, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antara manusia dengan alam; manusia lawan alam. Misalnya saja konflik yang timbul akibat adanya banjir besar, gempa bumi, gunung meletus, dsb. Sedangkan konflik sosial terjadi disebabkan adanya kontak sosial antarmanusia, atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan sosial antarmanusia. konflik sosial bisa terjadi antara manusia lawan manusia atau manusia lawan masyarakat. Misalnya saja berupa masalah penindasan, peperangan, penghianatan, pemberontakan terhadap terhadap adat lama, dsb. b. Konflik Internal Konflik Internal adalah konflik yang terjadi di dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Pertentangan yang terjadi di dalam diri manusia. Manusia lawan dirinya sendiri. Misalnya saja konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-harapan dan masalah-masalah lainnya. Tahap Akhir Tahap akhir sebuah cerita biasa juga disebut sebagai tahapan peleraian yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat dari klimaks. Tahapan ini merupakan tahapan penyelesaian masalah atau bisa juga disebut sebagai tahapan anti klimaks. Penyelesaian sebuah cerita dapat dikatagorikan menjadi dua penyelesaian tertutup dan penyelesaian terbuka. Penyelesaian tertutup menunjuk pada keadaan akhir sebuah karya fiksi yang memang sudah selesai. Sedangkan penyelesaian terbuka lebih membuka peluang bagi kelanjutan cerita sebab konflik belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembacanya. Menurut Stanton dalam An Introduction to Fiction klimaks adalah saat konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari kejadiannnya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa itu harus terjadi, tidak boleh tidak. Klimaks merupakan pertemuan antara dua hal yang dipertentangkan dan menentukan bagaimana konflik itu akan diselesaikan. Penahapan Plot Menurut Pandangan Modern Freytag membagi plot sebuah cerita fiksi menjadi lima bagian; Exposistion, Rising Action, Climax, Falling Action, dan Denouement. Kelim bagian tersebut digambarkan seperti gambar dibawah ini. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ 12+ Sistem Anatomi Tubuh Manusia, Penjelasan, Dan Gambar Expositionadalah tahapan pengenalan karakter tokoh dan setting sebuah cerita. Dalam tahapan ini, karakter bisa diperkenalkan lewat dialog atau ungkapan pikiran. Rising Actionmerupakan bagian terpenting dari sebuah cerita fiksi. Pada tahapan ini akan muncul berbagai konflik sampai mencapai klimak tertentu. Dalam tahapan ini ada lima jenis konflik yang mungkin terjadi 1 konflik antara tokoh dengan tokoh lain, 2 tokoh dengan masyarakat, 3 tokoh dengan dirinya, 4 tokoh dengan alam sekitarnya, dan 5 tokoh dengan ketentuan sang pencipta takdir. Climaxmerupakan poin tertinggi dalam sebuah cerita, dimana tokoh yang terlibat sampai pada puncak konflik permasalahannya. Falling Actionmerupakan bagian cerita yang mengikuti climax. Bagian ini merupakan titik balik terhadap penyelesaian konflik yang dialami tokoh. Oleh sebagian ahli bagian ini sering juga disebut anti-klimaks. Denouement atau resolusimerupakan bagian dari cerita yang terdiri atas rentetan kejadian yang mengiringi anti-klimaks dan merupakan kesimpulan cerita. Pada bagian ini semua konflik diselesaikan sehingga mengurangi ketegangan dan kekhawatiran pembaca terhadap masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita tersebut. Namun perlu diingat bahwa tidak semua cerita memiliki bagian ini. Kaidah Pengembangan Plot Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar plot yang kita bangun tidak saja menjadi menarik, tetapi juga sesuai dengan logika cerita, dan tidak melebar ke mana-mana sehingga kehilangan fokus cerita. Dalam buku How to Analyze Fiction, Kenny mengemukakan kaidah-kaidah pemlotan meliputi masalah plausibilitas plausibility, adanya unsur rasa ingin tahu suspense, kejutan suprise, dan kesatupaduan unity. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Budaya Menurut Para Ahli Beserta Definisi Dan Unsurnya Plausibilitas Keterpercayaan Plausibilitas memiliki pengertian suatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan logika cerita. Plot sebuah cerita harus memiliki sifat plausibel atau dapat dipercaya oleh pembaca. Pengembangan cerita yang tak plausibel dapat membingungkan dan meragukan pembaca. Sebuah cerita dikatakan memiliki sifat plausibel jika tokoh-tokoh cerita dan dunianya dapat diimajinasikan dan jika para tokoh dan dunianya tersebut serta peristiwa-peristiwa yang dikemukakan mungkin saja dapat terjadi. Plausibilitas cerita tidak berarti peniruan realitas belaka, tetapi lebih disebabkan ia memiliki keberkaitan dengan pengalaman kehidupan. Apakah jika seseorang berada dalam persoalan dan situasi seperti yang dialami tokoh cerita akan bertindak seperti yang dilakukan tokoh itu? Misalnya saja, mungkinkah seorang tokoh cerita yang mengalami keterbelakangan mental mampu menjawab soal-soal pertanyaan dalam olimpiade matematika? Dalam sebuah cerita fiksi itu mungkin saja, namun tentunya hal ini sangat tidak bisa dipercaya, oleh sebab itu ia tak memiliki sifat plausibel. Suspense Kekurangpastian Suspense memiliki pengertian pada adanya perasaan semacam kurang pasti terhadap peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, khususnya yang menimpa tokoh protagonis atau yang diberi simpati oleh pembaca. Sebuah cerita yang baik tentunya harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Suspense tidak semata-mata hanya berurusan dengan ketidaktahuan pembaca, tetapi lebih dari itu, mampu mengikat pembaca seolah-oleh terlibat dalam kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan dialami oleh tokoh cerita. Suspense akan mendorong, menggelitik dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita, mencari jawaban dari rasa ingin tahu terhadap kelanjutan dan akhir cerita. Suprise Keterkejutan Plot sebuah cerita yang menarik tidak saja harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, tetapi juga mampu memberika kejutan atau ketakterdugaan. Plot sebuah karya fiksi dikatakan memiliki sebuah kejutan apabila sesuatu yang dikisahkan atau kejadian-kejadian yang ditampilkan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca. Jadi, dalam karya itu terdapat suatu penyimpangan, pelanggaran atau pertentangan apa yang ditampilkan dalam cerita dengan apa yang telah menjadi kebiasaan, atau mentradisi. Kesatupaduan Kesatupaduan memiliki pengertian keberkaitan unsur-unsur yang ditampilkan, khususnya peristiwa-peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan, yang mengandung konflik atau pengalaman kehidupan yang hendak disampaikan. Ada benang merah yang menghubungkan berbagai aspek cerita sehingga seluruhnya dapat terasa sebagai satu kesatuan yang utuh dan padu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 9 Pengertian Multikultural Menurut Para Ahli Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
HB Jassin mendefinisikan cerpen sebagai cerita singkat yang harus memiliki alur pengenalan, pertikaian, dan penyelesaian. pada tahapan ini pengarang mulai meningkatkan konflik yang dihadapi oleh tokoh dalam cerpennya. figuran, adalah tokoh-tokoh pembantu, yang tidak memiliki banyak peran dalam cerita. Sementara penokohan adalah
– Pengertian plot sering disalahartikan sebagai alur atau jalan cerita. Mungkin karena kedua hal tersebut dibangun oleh unsur peristiwa’. Sehingga menyamakan antara plot dengan alur, mengartikan plot sebagai alur sepertinya kurang tepat. Dalam suatu alur belum tentu terdapat plot, tetapi dalam suatu plot sudah pasti akan terbentuk jugaContoh surat pernyataanbelum pernah menerima beasiswaPedoman ejaan yang benarContoh cerita alu plotPengertian Alur PlotAlur merupakan sebuah struktur rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun dengan secara kronologis. Atau diartikan sebagai suatu rangkaian cerita dari awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana suatu tindakan-tindakan yang ada dalam cerita harus memiliki keterkaitan antara satu dan yang lain, contohnya tokoh yang berperan di dalam cerita yang semuanya saling terkait dengan satu kesatuan Alur Plot Menurut Para AhliBerikut Ini Pengertian Alur Plot Menurut Para Dick Hartoko, 1948mendefinisikan bahwa plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku Virgil Scoh, 1966Mendefinisikan plot sebagai prinsip esensial yang terdapat dalam Morjorie Boulton, 1975mendefinisikan plot sebagai pengelompokan dalam novel atau penentu struktur Alur PlotBerikut Ini Merupakan Jenis-Jenis Alur Plot.1. Alur MajuYaitu, suatu alur yang kronologis peristiwanya ditampilkan secara maju, secara berurutan dari tahap awal, tahap tengah, hingga tahap akhir cerita. Biasanya alur ini sering digunakan oleh penulis pemula. Pada umumnya alur ini digunakan pada sebuah cerita yang mudah untuk di pahami atau dicerna, seperti cerita untuk anak-anak. Tetapi bukan berarti alur ini tidak dapat digunakan pada cerita yang serius, seperti drama dan cerita Cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia sudah Alur MundurYaitu, suatu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini sering ditemukan pada sebuah cerita yang memakai setting waktu di masa lampau. penulis yang menggunakan alur ini harus pintar dalam menyusun ceritanya agar pembaca tidak Cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa Alur CampuranYaitu, adalah suatu alur yang diawali dengan cerita yang klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian dari cerita tersebutContoh Cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di tengah-tengah, saat Jason Bourne tidak mengingat siapa Plot Menurut Pandangan KlasikAristoteles menyatakan bahwa tahapan plot harus terdiri dari tahap awal, tengah, dan akhir. Peristiwa awal yang ditampilkan dalam sebuah karya fiksi yang mungkin saja langsung berupa adegan-adegan yang memiliki kadar konflik dan dramatis yang tinggi, atau bahkan merupakan konflik yang amat menentukan plot karya yang Tahap AwalTahap ini merupakan tahap perkenalan dari sebuah cerita. Pada umumnya berisikan informasi yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap selanjutnya. Fungsi utama tahap awal adalah memberikan informasi dan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Pada tahapan ini, juga sudah dimunculkan sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi tokoh yang menyulut konflik, pertentangan-pertentangan dan lain-lain yang akan memuncak di bagian Tahap TengahPada tahap ini sebuah cerita sering juga disebut sebagai tahap tikaian. Dimana konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap awal mengalami peningkatan, semakin menegangkan, hingga mencapai titik intensitas tertinggi atau hal ini konflik memiliki pengertian pertarungan atau pertentangan antara dua hal yang menyebabkan terjadinya aksi reaksi. Pertentangan itu bisa berupa pertentangan fisik, ataupun pertentangan yang terjadi di dalam batin merupakan bagian terpenting dari pengembangan suatu plot. Bahkan dapat dikatakan sebagai elemen inti dari sebuah karya fiksi. Menurut Stanton dalam An Introduction to Fiction, ia membedakan konflik menjadi dua, yaitu Konflik eksternalMerupakan pertentangan yang terjadi antara manusia dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Konflik ini dibagi menjadi dua macam, yaitu; Konflik elemental merupakan konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antara manusia dengan alam; manusia lawan saja konflik yang timbul akibat adanya bencana alam, lalu konflik sosial yang disebabkan adanya kontak sosial antarmanusia, atau masalah yang timbul akibat adanya hubungan sosial antarmanusia. Konflik InternalMerupakan konflik yang terjadi di dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Misalnya konflik yang terjadi karena adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-harapan dan masalah-masalah Tahap AkhirTahap ini disebut sebagai tahapan peleraian yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat dari klimaks. Tahapan ini merupakan tahapan penyelesaian masalah tahapan anti klimaks. Penyelesaian sebuah cerita dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu; Penyelesaian tertutup menunjuk pada keadaan akhir sebuah karya fiksi yang memang sudah selesai. Lalu penyelesaian terbuka lebih membuka peluang bagi kelanjutan cerita sebab konflik belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari Stanton dalam An Introduction to Fiction puncaknya adalah saat konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari kejadiannnya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa itu harus terjadi, tidak boleh tidak. Klimaks merupakan pertemuan antara dua hal yang dipertentangkan dan menentukan bagaimana konflik itu akan Plot atau AlurSecara umum unsur-unsur alur dapat dijelaskan sebagai berikut1. Pengenalan ceritaPengarang akan memperkenalkan pemeran utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar pemeran dalam sebuah Awal konflikPengarang akan memunculkan bagian-bagian dalam sebuah cerita yang dapat menimbulkan suatu Menuju konflikPengarang akan meningkatkan permasalahan yang dialami oleh para Konflik memuncak atau klimaks. Bagian ini adalah puncak dari permasalahan yang dialami oleh pemeran, serta pemeran dalam cerita akan dihadapkan dalam sebuah penentuan akhir yang dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi suatu penentuan nasib pemeran dalam Penyelesaian atau ending. Akhir dari cerita, Akan diceritakan bagaimana nasib dari si pemeran dalam cerita tersebut apakah endingnya bahagia, buruk, ataupun Pengembangan PlotAda beberapa hal yang harus diperhatikan agar plot yang dibangun tidak hanya menarik, tetapi juga sesuai dengan logika cerita, dan tidak melenceng ke mana-mana sehingga kehilangan fokus buku How to Analyze Fiction, Kenny mengemukakan kaidah-kaidah pemplotan meliputi hal berikut Plausibilitas Keterpercayaan, merupakan suatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan logika cerita. Plot sebuah cerita harus memiliki sifat plausibel atau dapat dipercaya oleh pembaca. Pengembangan cerita yang tidak plausibel dapat membingungkan dan meragukan pembaca. Sebuah cerita dikatakan memiliki sifat plausibel apabila tokoh-tokoh cerita dan dunianya dapat diimajinasikan dan jika para tokoh dan dunianya tersebut serta peristiwa-peristiwa yang dikemukakan mungkin saja dapat Kekurangpastian, pada adanya perasaan semacam kurang pasti terhadap peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, khususnya yang menimpa tokoh protagonis atau yang diberi simpati oleh pembaca. Sebuah cerita yang baik tentunya harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu Keterkejutan, Plot sebuah karya fiksi dikatakan memiliki sebuah kejutan apabila sesuatu yang diceritakan atau kejadian-kejadian yang ditampilkan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca. Jadi, dalam karya itu terdapat suatu penyimpangan, pelanggaran atau pertentangan apa yang ditampilkan dalam cerita dengan apa yang telah menjadi kebiasaan, atau memiliki keterkaitan unsur-unsur yang ditampilkan, terkhusus peristiwa-peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan, yang mengandung konflik atau pengalaman kehidupan yang hendak disampaikan. Ada benang merah yang menghubungkan berbagai aspek cerita sehingga seluruhnya dapat terasa sebagai satu kesatuan yang utuh dan Plot Menurut Pandangan ModernFreytag membagi plot sebuah cerita fiksi menjadi lima bagian; Exposistion, Rising Action, Climax, Falling Action, dan Denouement. Kelim bagian tersebut digambarkan seperti gambar dibawah tahapan pengenalan karakter tokoh dan setting sebuah cerita. Dalam tahapan ini, karakter bisa diperkenalkan lewat dialog atau ungkapan Action, bagian terpenting dari sebuah cerita fiksi. Pada tahapan ini akan muncul berbagai konflik sampai mencapai klimak tertentu. Dalam tahapan ini ada lima jenis konflik yang mungkin terjadi 1 konflik antara tokoh dengan tokoh lain, 2 tokoh dengan masyarakat, 3 tokoh dengan dirinya, 4 tokoh dengan alam sekitarnya, dan 5 tokoh dengan ketentuan sang pencipta takdir.Climax, poin tertinggi dalam sebuah cerita, dimana tokoh yang terlibat sampai pada puncak konflik Action, bagian cerita yang mengikuti climax. Bagian ini merupakan titik balik terhadap penyelesaian konflik yang dialami dan dihadapi oleh tokoh. Oleh sebagian ahli bagian ini sering juga disebut atau resolusi, bagian dari cerita yang terdiri atas rentetan kejadian yang mengiringi anti-klimaks dan merupakan kesimpulan cerita. Pada bagian ini semua konflik diselesaikan sehingga mengurangi ketegangan dan kekhawatiran pembaca terhadap masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita tersebut. Serta tidak semua cerita memiliki bagian juga100 Contoh fakta opiniteks anekdotDefinisi frasa
. aegjh41x6k.pages.dev/305aegjh41x6k.pages.dev/837aegjh41x6k.pages.dev/98aegjh41x6k.pages.dev/636aegjh41x6k.pages.dev/970aegjh41x6k.pages.dev/218aegjh41x6k.pages.dev/647aegjh41x6k.pages.dev/40aegjh41x6k.pages.dev/217aegjh41x6k.pages.dev/223aegjh41x6k.pages.dev/618aegjh41x6k.pages.dev/340aegjh41x6k.pages.dev/331aegjh41x6k.pages.dev/535aegjh41x6k.pages.dev/232
tahapan alur berupa penyelesaian konflik yang dihadapi tokoh utama adalah